Jumat, 12 Desember 2008

Yonas di Posyandu


Tanggal 11 Desember 2008 kemarin Yoyo sama mamanya pergi ke posyandu untuk cek pertumbungan Yoyo, sejak pagi eyang uti-nya yang paling heboh menyiapkan semua keperluan ke posyandu, mulai dari nyiapin mandinya Yoyo, pakein baju Yoyo yang paling baru biar nanti di posyandu Yoyo keliatan yang paling ganteng, paling sehat dan paling bongsor!

Memang Yoyo adalah bayi satu-satunya diantara para manusia dewasa, jadinya seperti terkesan dimanja. Semua kebutuhan Yoyo harus tersedia saat itu juga, apalagi untuk urusan susu! wah, gak bisa ditunda deh! Yoyo udah gak minum ASI sejak umurnya 4 bulan. Kebutuhan susu diganti sama susu formula dan pertumbuhan yoyo sangat pesat! Yoyo juga doyan makan bubur bayi yang rasa beras merah & ayam. Anggaran untuk kebutuhan susu dan bubur Yoyo adalah 500ribu per bulan itu masih belum termasuk buat beli pampers (lagi musim ujan sih).

Banyak temenku yang udah punya anak menyalahkan aku kenapa kasih susu formula biasa, gak dikasih susu formula yang lebih bagus seperti Bebelac atau Nutrilon. Mereka bilang susu yang lebih premium memang harganya hampir 2x lipat dibandingkan susu formula biasa, tapi itu sangat penting buat perkembangan otak bayi. Memang susu formula biasa bagus untuk menambah berat badan bayi karena mengandung lebih banyak gula, sedangkan susu formula premium lebih sedikit gula tapi lebih banyak kandungan DHA dan asam amino essensial yang penting bagi perkembangan otak bayi. Mendengar penjelasan mereka, aku sih cuma bisa manggut-manggut, aku sih ngerti arti pentingnya susu formula premium buat Yoyo dan isitriku bukannya gak ngasih susu formula premium, tapi sejak umur 1 bulan Yoyo udah ngenal rasa susu formula biasa, jadi waktu susunya diganti sama Nutrilon, Yoyo bereaksi kurang suka karena mungkin rasanya tidak semanis susu formula biasa.

Di lingkungan rumah istriku memang banyak bayi yang lahir hampir bersamaan dengan lahirnya Yoyo, tapi ternyata pertumbuhan mereka tidak secepat Yoyo, malah ada bayi seumuran yoyo yang masih 5kg, padahal normalnya harus 7kg. Meskipun Yoyo minum susu formula biasa tapi pertumbuhannya sangat pesat dan menjadikan Yoyo sebagai bayi paling montok dan paling besar diantara bayi-bayi lain di sekitar rumah istriku. Sebelum berangkat ke posyandu, istriku menebak berat Yoyo sekitar 9,6kg, tapi saat di posyandu timbangan menunjukkan angka 10,6kg! lebih berat 1kg dari perkiraan. Memang untuk bayi umur 6 bulan berat badan 10,6kg sudah melewati grafik normal, tapi Yoyo tidak terlihat kegemukan karena pertumbuhan panjang tubuhnya juga seimbang, panjang badan Yoyo adalah 66cm, sementara bayi lainnya yang berumur 6 bulan masih berkisar 55-60cm. Jadi pertumbuhan yoyo termasuk luar biasa. Makanya banyak ibu-ibu lainnya terlihat iri melihat bayinya bertumbuh tidak sebagus yoyo.

Yoyo menjadi idola para ibu-ibu dan ibu bidan di posyandu. Setiap ke posyandu pasti yang paling banyak dipanggil oleh para ibu-ibu adalah nama Yonas, bahkan banyak yang lebih mengenal Yoyo dibandingkan istriku atau ibu mertuaku. Yoyo sangat senang berinteraksi dengan orang-orang yang baru dikenalnya, mungkin karena dirumah dia terbiasa dikelilingi banyak manusia dewasa, jadi dia sudah terbiasa bertemu dengan banyak orang.

Yoyo facts:
1. Yoyo paling suka dengan nenek-nenek!! setiap dia melihat nenek-nenek yang mukanya banyak keriput pasti dia tertawa terpingkal-pingkal, mungkin di benaknya nenek itu terlihat lucu dengan garis-garis keriput di wajahnya. Dasar Yoyo!

2. Yoyo sudah tau kamera digital!! setiap kali aku membawa kamera digital untuk memotretnya pasti dengan sendirinya dia melihat kearah lensa kamera! gawat!sepertinya sudah punya bakat narsis nih!?atau mungkin hanya penasarana saja dengan bentuk kamera digital yang terlihat menarik??

3. Yoyo suka melihat teman-teman bayinya!! setiap kali mamanya ngajak jalan-jalan pagi (Yoyo masih digendong) dan mereka bertemu dengan bayi lainnya, pasti Yoyo menyapa duluan (dengan bahasa bayi). Yoyo akan berceloteh panjang lebar sambil melihat sosok bayi yang seukurannya dari ujung kaki sampai ujung kepala, sementara bayi yang diajak bicara tak banyak bicara malahan menangis ketakutan!!lha??emang Yoyo preman??

4. Yoyo suka menirukan suara! pengasuh Yoyo suka menyanyikan lagu nina bobo buat Yoyo, bukannya cepat tidur, Yoyo malah menirukan lagu itu! dengan bahasa planet bayi! Ada cerita lucu waktu Yoyo di posyandu, waktu teman-teman bayinya menangis histeris karena disuntik imunisasi, Yoyo malah menirukan suara tangisan mereka (Yoyo tidak menangis waktu disuntik imunisasi). Sepulang dari posyandu istriku penasaran karena tidak biasanya Yoyo menangis, tapi waktu diperhatikan seksama ternyata ekspresi Yoyo adalah ekspresi senang! Bayi yang aneh!!

5. Yoyo tidak takut jarum suntik!!tidak seperti bayi lainnya yang menangis histeris karena disuntik imunisasi, Yoyo malah tenang-tenang saja! atau mungkin karena badannya yang gemuk membuat jarum suntik tidak terasa menyakitkan??mungkin juga Yoyo sudah terbiasa dengan jarum suntik?? karena sebulan sebelumnya Yoyo harus disuntik infus selama 4 hari. Yang jelas Yoyo tahan sakit!!

Kamis, 04 Desember 2008

Yoyo Again!!
















Lihatlah senyum Yoyo yang terlihat bahagia, foto ini diambil tanggal 3 Desember 2008 saat Yoyo berumur 6 bulan. Sebulan lalu Yoyo masuk rumah sakit dan harus opname selama 4 hari, sedih sekali melihatnya harus berurusan dengan jarum infus. Kala itu Yoyo didiaagnosa terserang gejala pneumonia (radang paru-paru) dan harus dirawat inap secara intensif di rumah sakit. Yoyo yang belum genap 5 bulan terbaring lemah di kamar paviliun, dia sangat susah tidur karena jarum infus yang menancap di punggung tangannya membuatnya kesakitan, belum lagi demamnya yang selalu naik-turun sepanjang hari. Pernah termometer mencatat angka 40 derajat celsius, aku tak bisa membayangkan bagaimana bayi sekecil itu harus merasakan panas tubuh setinggi itu.

Tapi Yoyo adalah bayi yang tegar, dia tak pernah menangis keras dan lama seperti bayi-bayi lain, dia hanya sedikit menggigau dan sesekali merengek. Sorot matanya masih sebening saat belum sakit, namun tatapannya seolah berkata kepadaku dan istriku bahwa dia sangat kesakitan tapi dia tak mau menangis agar kedua orang tuanya tidak semakin sedih. Selama 4 hari Yoyo harus disuntik dengan antibiotik dosis tinggi untuk membunuh bakteri dan virus penyebab infeksi paru-paru.

Ada yang unik dari Yoyo yang jarang dimiliki bayi lain, Yoyo sangat suka melihat pemandangan luar, jika dia mulai merengek berarti dia sudah jenuh dengan suasana kamar paviliun, maka akupun menggendongnya keluar kamar dan melihat kolam ikan yang ada di taman gedung paviliun rumah sakit. Matanya yang bulat tak henti-hentinya mengawasi setiap gerak-gerik ikan mas yang berebut remah roti yang aku lempar. Aku jadi heran sendiri, apa benar bayi berumur 5 bulan sudah bisa fokus dengan objek yang sedang dilihatnya?

Akhirnya setelah 4 hari terbaring di kamar rumah sakit, dokter mengijinkan Yoyo untuk rawat jalan. Meskipun suhu tubuhnya masih tinggi, tapi kondisinya sudah jauh lebih baik ketimbang hari pertama. Saat sudah sampai di rumah kesukaan Yoyo masih tetap sama yaitu sangat suka pemandangan luar rumah, maka tak heran saat mata Yoyo melihat pelataran rumah, dia langsung kegirangan melihat kumpulan ayam-ayam yang berkeliaran. Untuk menyenangkan hatinya akupun berlama-lama menggendongnya dan membiarkan Yoyo terus mengawasi setiap gerak ayam-ayam itu.

Kini Yoyo sudah semakin sehat dan cerdas, dia adalah bayi yang luar biasa. Yoyo sangat tenang, tidak pernah rewel, ramah kepada setiap orang yang baru dikenalnya dan mampu merespon lingkungan dengan sangat cepat. my baby is amazing!!

Kamis, 27 November 2008

Menjadi Seorang Ayah


Ayah ingin anak-anaknya punya lebih banyak kesempatan daripada dirinya, menghadapi lebih sedikit kesulitan, lebih tidak tergantung pada siapapun - dan (tapi) selalu membutuhkan kehadirannya.

Ayah hanya menyuruhmu mengerjakan pekerjaan yang kamu sukai. Ayah membiarkan kamu menang dalam permainan ketika kamu masih kecil, tapi dia tidak ingin kamu membiarkannya menang ketika kamu sudah besar. Ayah tidak ada di album foto keluarga, karena dia yang selalu memotret. Ayah selalu tepat janji!

Dia akan memegang janjinya untuk membantu seorang teman, meskipun ajakanmu untuk pergi memancing sebenarnya lebih menyenangkan. Ayah akan tetap memasang kereta api listrik mainanmu selama bertahun-tahun, meskipun kamu telah bosan, karena ia tetap ingin kamu main kereta api itu.Ayah selalu sedikit sedih ketika melihat anak-anaknya pergi bermain dengan teman-teman mereka.karena dia sadar itu adalah akhir masa kecil mereka.Ayah mulai merencanakan hidupmu ketika tahu bahwa ibumu hamil (mengandungmu) , tapi begitu kamu lahir, ia mulai membuat revisi. Ayah membantu membuat impianmu jadi kenyataan bahkan diapun bisa meyakinkanmu untuk melakukan hal-hal yang mustahil, seperti mengapung di atas air setelah ia melepaskannya.

Ayah mungkin tidak tahu jawaban segala sesuatu, tapi ia membantu kamu mencarinya. Ayah mungkin tampak galak di matamu, tetapi di mata teman-temanmu dia tampak lucu dan menyayangi. Ayah sulit menghadapi rambutnya yang mulai menipis....jadi dia menyalahkan tukang cukurnya menggunting terlalu banyak di puncak kepala *_~Ayah akan selalu memelihara janggut lebatnya, meski telah memutih, agar kau bisa "melihat" para malaikat bergelantungan di sana dan agar kau selalu bisa mengenalinya. Ayah selalu senang membantumu menyelesaikan PR, kecuali PR matematika terbaru.Ayah lambat mendapat teman, tapi dia bersahabat seumur hidup Ayah benar-benar senang membantu seseorang... tapi ia sukar meminta bantuan.Ayah terlalu lama menunda untuk membawa mobil ke bengkel, karena ia merasa dapat memperbaiki sendiri segalanya.

Ayah di dapur. Membuat memasak seperti penjelajahan ilmiah.Dia punya rumus-rumus dan formula racikannya sendiri, dan hanya dia sendiri yang mengerti bagaimana menyelesaikan persamaan-persamaan rumit itu.Dan hasilnya?... .mmmmhhh..." tidak terlalu mengecewakan" ^_~Ayah akan sesumbar, bahwa dirinyalah satu- satunya dalam keluarga yang dapat memasak tumis kangkung rasa barbecue grill. *_~

Ayah mungkin tidak pernah menyentuh sapu ketika masih muda, tapi ia bisa belajar dengan cepat. Ayah sangat senang kalau seluruh keluarga berkumpul untuk makan malam...walaupun harus makan dalam remangnya lilin karena lampu mati. Ayah paling tahu bagaimana mendorong ayunan cukup tinggi untuk membuatmu senang tapi tidak takut.

Ayah akan memberimu tempat duduk terbaik dengan mengangkatmu dibahunya, ketika pawai lewat. Ayah tidak akan memanjakanmu ketika kamu sakit, tapi ia tidak akan tidur semalaman. Siapa tahu kamu membutuhkannya. Ayah menganggap orang itu harus berdiri sendiri, jadi dia tidak mau memberitahumu apa yang harus kamu lakukan, tapi ia akan menyatakan rasa tidak setujunya. Ayah percaya orang harus tepat waktu. karena itu dia selalu lebih awal menunggumu di depan rumah dengan sepeda tuanya, untuk mengantarkanmu dihari pertama masuk sekolah .

AYAH ITU MURAH HATI.....Ia akan melupakan apa yang ia inginkan, agar bisa memberikan apa yang kamu butuhkan.... .Ia membiarkan orang-orangan sawahmu memakai sweater kesayangannya. ....Ia membelikanmu lollipop merk baru yang kamu inginkan, dan ia akan menghabiskannya kalau kamu tidak suka.....Ia menghentikan apa saja yang sedang dikerjakannya, kalau kamu ingin bicara...Ia selalu berpikir dan bekerja keras untuk membayar spp mu tiap semester, meskipun kamu tidak pernah membantunya menghitung berapa banyak kerutan di dahinya....Bahkan dia akan senang hati mendengarkan nasehatmu untuk menghentikan kebiasaan merokoknya.. ..

Ayah mengangkat beban berat dari bahumu dengan merengkuhkan tangannya disekeliling beban itu....Ayah akan berkata ,, tanyakan saja pada ibumu"Ketika ia ingin berkata ,,tidak" Ayah tidak pernah marah, tetapi mukanya akan sangat merah padam ketika anak gadisnya menginap di rumah teman tanpa izin Dan diapun hampir tidak pernah marah, kecuali ketika anak lelakinya kepregok menghisap rokok dikamar mandi. Ayah mengatakan ," tidak apa-apa mengambil sedikit resiko asal kamu sanggup kehilangan apa yang kamu harapkan"Pujian terbaik bagi seorang ayah adalah ketika dia melihatmu melakukan sesuatu persis seperti caranya....Ayah lebih bangga pada prestasimu, daripada prestasinya sendiri....Ayah hanya akan menyalamimu ketika pertama kali kamu pergi merantau meningalkan rumah, karena kalau dia sampai memeluk mungkin ia tidak akan pernah bisa melepaskannya.

Ayah mengira seratus adalah tip..Seribu adalah uang saku..Gaji pertamamu terlalu besar untuknya...Ayah tidak suka meneteskan air mata ....Ketika kamu lahir dan dia mendengar kamu menangis untuk pertama kalinya, dia sangat senang sampai-sampai keluar air dari matanya (ssst..tapi sekali lagi ini bukan menangis)Ketika kamu masih kecil, ia bisa memelukmu untuk mengusir rasa takutmu...ketika kau mimpi akan dibunuh monster... tapi.....ternyata dia bisa menangis dan tidak bisa tidur sepanjang malam, ketika anak gadis kesayangannya di rantau tak memberi kabar selama hampir satu bulan.

Kalau tidak salah ayah pernah berkata :" kalau kau ingin mendapatkan pedang yang tajam dan berkualitas tinggi, janganlah mencarinya dipasar apalagi tukang loak, tapi datang dan pesanlah langsung dari pandai besinya. begitupun dengan cinta dan teman dalam hidupmu, jika kau ingin mendaptkan cinta sejatimu kelak, maka minta dan pesanlah pada Yang Menciptakannya"Untuk masadepan anak lelakinya Ayah berpesan: ,"jadilah lebih kuat dan tegar daripadaku, pilihlah ibu untuk anak-anakmu kelak wanita yang lebih baik dari ibumu , berikan yang lebih baik untuk menantu dan cucu-cucuku, daripada apa yang yang telah ku beri padamu"Dan Untuk masadepan anak gadisnya ayah berpesan :" jangan cengeng meski kau seorang wanita, jadilah selalu bidadari kecilku dan bidadari terbaik untuk ayah anak-anakmu kelak! laki-laki yang lebih bisa melindungimu melebihi perlindungan Ayah, tapi jangan pernah kau gantikan posisi Ayah di hatimu"Ayah bersikeras, bahwa anak-anakmu kelak harus bersikap lebih baik daripada kamu dulu....Ayah bisa membuatmu percaya diri...karena ia percaya padamu...Ayah tidak mencoba menjadi yang terbaik, tapi dia hanya mencoba melakukan yang terbaik....Dan terpenting adalah...Ayah tidak pernah menghalangimu untuk mencintai Allah SWT, bahkan dia akan membentangkan seribu jalan agar kau dapat menggapai cintaNya, karena diapun mencintaimu karena cintaNya.

Jazakallah bil jannah untuk setiap peluh yang kau teteskan, untuk setiap kerut dahimu yang tak sempat kuhitung, untuk setiap jaga sepanjang malam ketika aku sakit dan ketika kau merindukanku, untuk tumis kangkung paling lezat sedunia, untuk tempat duduk terbaik di bahumu yang begitu kekar ketika aku ingin melihat pawai, untuk tetes "air mata laki-laki "yang begitu mahal ketika kau khawatirkan aku, untuk kepercayaanmu padaku, meski seringkali ku hianati. Takakan pernah bisa terbalas segalanya, kecuali dengan .......jazakallah bil jannah, " semoga Allah mengganti semuanya dengan syurga, semoga bisa kubayar dengan syurga yang Alloh beri, semoga...... .."Dan untuk semua yang sedang merindukan Ayah, ssssssssttt. ..! Tau gak siii? Ternyata ayah itu benar-benar MENAKJUBKAN

Selasa, 25 November 2008

GOLF PHOTOGRAPH

Pekerjaanku sebagai seorang graphic designer executive di Finna Golf & Country Club Resort tak hanya menuntutku menguasai berbagai software komputer grafis untuk mensupport marketing team dalam menyediakan media promosi yang efektif. Di bisnis perhotelan ini aku juga harus dapat menguasai bidang lain seperti managerial sampai public relations. Semuanya berujung pada satu motto, yaitu "The Best Service for Guests & Members Satisfaction".

Sangat masuk akal sih, karena urat nadi bisnis perhotelan adalah pelayanan yang memuaskan bagi setiap tamu yang datang, jika mereka puas maka uangpun mengalir dengan sendirinya dari kantong mereka menuju peti brankas hotel. Maka sudah jadi tugasku turun lapangan untuk memberi pelayanan ekstra kepada setiap golfer yang sedang bertanding dengan merekam setiap moment permainan golf mereka dalam bidikan sebuah kamera DSLR Nikon D80 menjadi karya fotografi yang unik dan indah.

Inilah beberapa karya fotografi golf candid. Ada yang berminat? hubungi aku di:
jokosuwono@gmail.com (hehehhe...fotografer keliling mas???!!)

















Rabu, 19 November 2008

Malaikat tak Bersayap

Malaikat Juga Tahu

Lelahmu jadi lelahku juga
Bahagiamu bahagiaku juga
Berbagi takdir kita selalu
Kecuali tiap kau jatuh hati

Kali ini hampir habis dayaku
Membuktikan padamu ada cinta yang nyata
Setia hadir setiap hari
Tak tega biarkan kau sendiri

Meski seringkali kau malah asyik sendiri
Karena kau tak lihat terkadang malaikat
Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya

Hampamu tak kan hilang semalam
Oleh pacar impian
Tetapi kesempatan untukku yang mungkin tak sempurna
Tapi siap untuk diuji
Kupercaya diri
Cintaku LAH yang sejati

Namun tak kau lihat terkadang malaikat
Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu siapa yang jadi juaranya

Kau selalu meminta terus kutemani
Engkau selalu bercanda andai wajahku diganti
Relakan ku pergi
Karna tak sanggup sendiri

Namun tak kau lihat terkadang malaikat
Tak bersayap tak cemerlang tak rupawan
Namun kasih ini silakan kau adu
Malaikat juga tahu Aku kan jadi juaranya

Sumpah! aku tercengang dengerin lagu yang sangat touching ini...Lagu Dewi Lestari ini sangat menyentuh hati siapa pun yang dengerin (mungkin preman paling angker juga bakal tersentuh hatinya?? biar gak malak lagi??). Lagu ini juga didukung sama video klip yang touching pula! akting para model video klipnya juga layak diacungi 2 jempol! khususnya buat mas Lukman Sardi.

Gak peduli cuman buat video klip tapi akting dia total banget! Di Video Klip "Malaikat Juga Tahu", Lukman Sardi jadi seorang lelaki autis yang jatuh cinta sama pengasuhnya yang cantik, trus kayaknya si pengasuh yang super cantik ini juga jatuh hati sama si lelaki autis. Jadi inget film "Forest Gum", cuman bedanya di Forest Gum si Tom Hanks ngerasain cinta yang terbalaskan meski cuma semalam, kalo si lelaki autis di klip "Malaikat Juga Tahu" ngerasain cinta yang tak tersampaikan, meskipun si pengasuh cantik itu mencintai lelaki autis tapi tetep aja dia lebih milih adik si lelaki autis yang lelaki normal. Bisa bayangin gak ekspresi seorang autis yang lagi patah hati??menurutku Lukman Sardi berhasil menterjemahkan ekspresi tersebut dengan sangat sukses dan meyakinkan! salut deh!

Oke, paragraf diatas adalah pembahasan tentang lagu dan video klipnya. Trus sekarang mari kita simak lirik lagu Malaikat Juga Tahu yang lebih pantes jadi puisi.

Aku bisa menafsirkan bahwa intisari dari lagu ini adalah tentang kesetiaan seorang istri dan perjuangannya mempertahankan cinta suaminya kepada dirinya. Hmmm..suatu tema yang sangat umum dan klise sebenarnya, karena memang seperti itulah yang terjadi pada para istri di kehidupan nyata. Aku bisa menyimpulkan bahwa lagu ini sangat realistis dan manusiawi...tidak seperti lagu-lagu lain yang mengumbar rayuan gombal tentang cinta setinggi langit, sedalam lautan dan seluas samutra...padahal, mana ada sih manusia yang punya cinta sebesar itu pada pasangannya??karena yang sebenarnya terjadi adalah timbulnya rasa bosan setelah sekian waktu menjalin suatu hubungan, tidak ada lagi greget, tidak ada lagi chemistry dengan pasangan seperti saat-saat pertama jatuh cinta.

Biasanya rasa bosan datang lebih awal dari pihak suami...mengapa? karena kebanyakan para suamilah yang lebih banyak berhubungan dengan "dunia luar" yang banyak godaan dan tantangan yang memang menantang untuk dicicipi??terpikat teman sekantor yang lebih muda, lebih cantik dan lebih sexy adalah godaan terbesar kaum suami...akhirnya para suami menyesal mengapa menikahi perempuan yang tidak lagi terlihat menarik dan tak menggugah selera kelelakiannya.

Para suami tak menyadari bahwa selama ini hanya istrinya yang sanggup menemani kesendiriannya, bersedia membagi lelah karena hidup berumah tangga memang tidaklah mudah. Hanya istri yang bersedia memberi dukungan dan semangat saat suami hampir putus asa menghadapi tantangan hidup dan karier. Namun seorang istri juga tetaplah manusia biasa yang punya batas kesabaran, punya rasa sedih karena sang suami terlalu sibuk dengan dunianya sendiri, tak lagi sempat memanjakannya dengan kasih sayang dan kecupan mesra.

Seorang istri hanya bisa menahan perasaan sedih mengapa suaminya tak menyadari bahwa disampingnya selalu ada malaikat yang selalu menemaninya, meskipun malaikat itu tak lagi cantik karena terlalu lelah merawat buah hati atau membereskan pekerjaan rumah dan melayani suaminya. Seorang istri hanya bisa menahan sedih saat sang suami seringkali bercanda tentang penyesalannya yang menikahi seorang perempuan yang tak menarik untuk dipandang dan selalu berkhayal seandainya wajah itu diganti menjadi wajah yang lebih cantik..tentu kehidupan rumah tangga mereka akan kembali menjadi mesra.
Seorang istri juga punya rasa putus asa, merasa tak berharga dan merasa hidup sendiri sehingga membuatnya berpikir untuk meninggalkan suami yang tak lagi memedulikannya. Seorang istri hanya berharap agar suaminya mengerti bahwa kesetiaannya, rasa cintanya adalah nyata bukan semu.

Terkadang aku merasa menjahati istriku, aku adalah tipikal laki-laki pada umumnya yang mudah tergoda dan selalu memimpikan memiliki kekasih impian. Aku merasa tak pernah sekalipun berterima kasih kepada istriku, seorang perempuan yang menerimaku apa adanya, mencintaiku dengan caranya sendiri dan selalu menemaniku disaat aku merasa sangat lelah menghadapi dunia yang tak ramah, hanya istriku sajalah yang paling ramah dan selalu memberikan senyuman termanisnya saat aku merebahkan tubuh lelahku disampingnya.

Istriku sajalah yang bersedia memberikan seorang anak yang tampan, lucu dan cerdas dari darahku sendiri. Lalu apa yang tidak aku dapatkan dalam hidup ini??kenapa aku masih saja tidak bersyukur dengan yang aku miliki?. Maafkan aku istriku jika selama ini aku selalu mengharapkan malaikat untuk menemani hidupku namun seringkali tak menyadari bahwa engkaulah malaikat itu....i love you



Senin, 06 Oktober 2008

My Beloved Yoyo


Yoyo loves mama....




So very cute Yoyo!!



Hey! what's up?????!!!


Joko Suwono, Eko Yuli Astutik, Yonas Satyatma Suwono


Ayah!aku bisa ketawaaaaaa!




Senyumnya rekkk!!


Kalo gini Yoyo keliatan gagah banggeddzz!!


Haiyahh! Ini mo bobo apa emang matanya gak isa melek?


Yoyo mau jadi tentara!!!


Uuuhhh...capek tengkurep teyusss.....


My perfect life with my adorable wife and beloved son!


Yah!! yang mejeng kok ayah? bukannya Yoyo??!!

Jumat, 05 September 2008

Yonas Satyatma Suwono



Adakah yang berbeda? begitulah yang ada dalam benakku saat melihat sosok bayi montok yang tak lain adalah anak kandungku yang pertama. Yonas Satyatma Suwono adalah nama pemberianku untuk putra pertamaku ini, Saat artikel blog ini ditulis anakku sudah berumur 3 bulan lebih dan dia bertumbuh menjadi bayi yang bongsor! Bahkan saat disandingkan dengan bayi-bayi lain sewaktu ke posyandu, yoyo adalah bayi yang paling besar jika dibandingkan bayi lain yang seusianya. Untung saja Yoyo bukan termasuk bayi yang obesitas, dengan berat 8 kg Yoyo masih termasuk normal, meskipun grafik pertumbuhan di kartu posyandu, berat badan Yoyo saat ini dalam titik kuning! waduh mesti mulai hati-hati nih!!

Banyak yang mengatakan jika Yoyo adalah fotokopi ayahnya, bapakku juga mengatakan jika saat aku masih bayi benar-benar serupa dengan Yoyo. Cuma bedanya kulitku lebih hitam!hehehe...Aku juga masih ingat saat aku melihat fotoku saat bayi ada banyak kemiripan antara aku dan anakku ini, sayangnya foto masa bayiku sudah rusak karena lembab. Sedih deh gak bisa menampilkan foto masa bayiku dan foto yoyo di blog ini.

Saat lahir Yoyo meminum air ketuban mamanya, bahkan karena tersedak dia tidak bisa langsung menangis saat keluar dari rahim. Untunglah ibu bidan yang menolong persalinan segera bereaksi cepat sehingga tak lama kemudian tangisan pertama Yoyo membahana ke seluruh poliklinik!! Sedihnya waktu Yoyo lahir pada jam 17.35 WIB, aku masih di bus dalam perjalanan dari Surabaya menuju Trenggalek (tempat lahir Yoyo). Aku baru sampai di poliklinik tempat Yoyo lahir pada jam 23.00 WIB, dengan hati berdebar-debar aku masuk kamar tempat istriku bersalin. Aku melihat istriku tercinta masih tergolek dengan lemah. Aku mengecup keningnya dan dia tersenyum, kemudian pandanganku beralih ke box inkubator dan aku melihat sesosok mungil bayi lelaki yang sedang tertidur dengan lelapnya. Inikah keturunanku? demikian hatiku bertanya.


Dengan mata berbinar dan hati yang diliputi kebanggaan, aku tak mengalihkan pandanganku ke sosok bayi mungil berberat 2,9kg ini. Inilah Yonas Satyatma Suwono yang kelak menjadi kebanggaanku demikian kata hatiku berbisik. Sehari di kamar bersalin, akhirnya istriku diperbolehkan pulang. Disinilah aku mulai mengambil peran pertamaku sebagai seorang ayah. Menurut tradisi Jawa, seorang suami diharuskan membersihkan kain bekas persalinan dengan air yang mengalir, untungnya di dekat rumah istriku ada sungai yang bersih dan mengalir lancar. Dengan tanganku sendiri aku mulai membersihkan darah bekas persalinan yang melekat di beberapa potong kain, padahal aku paling gak kuat kalo liat darah manusia (kalo darah ayam sih udah biasa!) Tapi karena ini darah dari rahim istriku sendiri, aku pun sekuat hati membersihkan kain-kain berdarah itu...

Lalu bapak mertuaku memintaku menggali lubang di pekarangan belakang rumah untuk mengubur ari-ari (placenta). Akupun melakukannya dengan segenap hati, karena lagi-lagi harus menuruti tradisi Jawa. Buat aku sih gak ada masalah untuk itu, karena bapak mertuaku berkata jika seorang Ayah bersungguh-sungguh dalam seluruh prosesi Jawa ini, maka dia juga akan bersungguh-sungguh dalam merawat dan mendidik anaknya. Hmmm...sangat logis juga ya???

Aku hanya mendapat ijin cuti 3 hari dari kantorku, sedih..padahal untuk perjalanan surabaya-trenggalek sudah 6jam, jadi ijin cutiku yang 3 hari itu mesti kepotong 12jam untuk naik bus antar kota. Meski cuma sebentar aku dapat menikmati peranku sebagai seorang ayah. Aku selalu memperhatikan bagaimana mulut mungilnya menikmati susu formula dari botol, karena istriku belum lancar mengeluarkan ASI-nya.

Akhirnya aku harus meninggalkan istri dan anakku menuju kota surabaya karena esok hari aku harus kembali beraktifitas di kantor. Keesokan harinya aku kembali melakukan aktifitas sendirian, aku mengantar istriku ke rumah orang tuanya sejak usia kandungannya 8 bulan, aku harus menjalani kehidupan seperti sebelum menikah, seorang bujang yang selalu melakukan apapun sendirian. Tak heran jika akhirnya berat badanku turun 2 kg dalam kurun 2 bulan.

Meskipun di Surabaya aku harus menjalani kesendirian tanpa ditemani istri, aku tetap keep contact dengan istriku via handphone, aku selalu menanyakan tumbuh kembang Yoyo. Saat usia Yoyo genap 1 bulan, aku sedih istriku memberi kabar Yoyo diperiksa ke dokter spesialis anak dan Yoyo didiagnosis terserang Asma. Tentu aku sedih bukan main, aku kepikiran berapa biaya pengobatan Yoyo jika benar-benar terserang Asma.

Untunglah keesokan harinya istriku memberi kabar bahwa Yoyo diperiksakan di poliklinik, ibu bidan mengatakan jika Yoyo memang mengalami gangguan pernapasan, tapi bukan asma melainkan ada penyumbatan di hidung dan tenggorokannya oleh sisa air ketuban yang mengeras. Penanganannya hanya membutuhkan ketelatenan mamanya untuk membersihkan sisa air ketuban tersebut dari hidung Yoyo. Yoyo juga diberi obat pengencer dahak agar air ketuban yang mengeras di tenggorokannya dapat luruh.

Setelah satu minggu terjadi perkembangan yang menggembirakan, Yoyo tidak lagi mengalami gangguan pernapasan. Sehingga mempengaruhi nafsu minum ASI-nya (istriku termasuk lancar mengeluarkan ASI). Setelah 2 bulan sejak kelahirannya, berat badan Yoyo menjadi 6 kg, sangat montok untuk bayi berumur 2 bulan.


Senin, 18 Agustus 2008

Film Biografi John F. Nash

Judul: A BEAUTIFUL MIND
Sutradara: Ron HowardSkenario: Akiva Goldman
Pemain: Russell Crowe, Jennifer Conelly, Paul Bethany



Ini adalah sebuah film yang bercerita tentang perjuangan luar biasa seorang penerima Nobel Ekonomi, John Forbes Nash (Russel Crowe) yang menderita gangguan schizophrenia paranoid.
Apakah schizophrenia itu? Ini adalah penyakit, di mana pemikiran manusia seringkali mengalami suatu dinamisasi, entah itu mengarah pada kemajuan atau bahkan kemunduran. Pemikiran merupakan proses perdebatan antara kita dengan diri kita. Secara sadar ataupun tidak sadar kita pasti melakukan hal tersebut.
Tokoh utama film ini (Crowe) adalah seorang ilmuwan matematika yang tentunya lebih sering mengutak-atik angka. Kehidupan pun ia jabarkan dengan angka-angka. Hal inilah yang menghadapkan ia dengan penyakit psikologisnya. Hingga akhirnya ia selalu dihantui oleh mimpi ataupun fantasinya. Dalam fantasinya ia seolah-olah berada dalam keanggotaan rahasia (intel) departemen pertahanan Amerika Serikat yang sedang melakukan spionase ataupun pelacakan terhadap pemboman yang akan dilakukan Rusia. Penyakit ini dinamakan schizophrenia yang memiliki gejala-gejala paranoid terhadap sekitarnya.Tak ada obat yang mampu menyembuhkan penyakit ini, kecuali kesadaran penderitanya sendiri. Seringkali dilakukan suatu langkah pengobatan, namun selalu berakhir dengan nilai nol besar. Setiap kali pengobatan nantinya ia akan kembali pada situasi yang serba fantasi, kesemuan belaka. Dukungan keluarga [terutama istrinya, Alicia, fisikawan muda yang cantik], sahabat-sahabatnya, sejawatnya di kampus, membuat John Nash bisa “berdamai” dengan halusinasi dan delusi yang menjadi simptom utama schizophrenia.
Film ini luar biasa dari segi penceritaannya. Juga menampilkan kejeniusan Nash yang di atas rata-rata, halusinasi dan delusi yang terus menghantuinya, pengobatan schizophrenia yang saat itu masih menggunakan insulin shock-therapy, dukungan istri dan rekan-rekannya dalam karirnya di Princeton University, dan masih banyak lagi.
Memang film ini kurang mengeksplorasi Game Theory yang merupakan solusi ekonomi yang lebih canggih daripada metafora Invisible Hand-nya seorang ekonom terkemuka Adam Smith, yang mengantarkan Nash memperoleh Nobel. Soalnya ini film tentang shizophrenia, bukan tentang ekonomi. Insya Allah tentang teori ekuilibrium atau dikenal dengan kesetimbangan Nash ini akan saya bahas di tulisan yang lain. Inti dari Game Theory yang sangat terkenal ini adalah “analysis of decision making” atau sebuah analisis dengan mempertimbangkan strategi orang lain di dalam strategi kita. Salah satu aplikasi yang memanfaatkan Game Theory ini adalah untuk kejadian prisoner’s dilemma, di mana kejadian ini akan menguntungkan semua pihak bila mencapai sebuah titik yang dinamakan kesetimbangan Nash. Teori kesetimbangan ini lebih banyak digunakan pada bidang ekonomi.
Pada saat John Nash menerima penganugerahan Nobel di Swedia pada tahun 1994 berkat teori ekulibriumnya yang banyak berjasa pada teori-teori ekonomi, ia menutup penganugerahan tersebut dengan kata-kata yang sangat inspiratif buat saya.



“Aku selalu percaya akan angka. Dalam persamaan dan logika, yang membawa pada akal sehat. Tapi setelah seumur hidup mengejar, aku bertanya, apa logika sebenarnya? Siapa yang memutuskan apa yang masuk akal? Pencarianku membawaku ke alam fisik, metafisik, delusional, dan tenggelam ke dalamnya yang membuatku hampir kehilangan istri dan anakku. Namun saat aku hampir tenggelam hingga ke dasar palung delusi, keyakinan cinta istriku yang mampu menarikku kembali ke permukaan alam sadarku. Keyakinan cintanya yang tulus telah menyadarkan aku...telah kudapatkan penemuan penting dalam karirku, hidupku. Hanya di persamaan misterius cinta, alasan logis tidak bisa ditemukan. Ada satu misteri yang belum bisa aku pecahkan, yaitu misteri cinta.”

Perhaps it is good to have a beautiful mind, but an even greater gift is to discover a beautiful heart.
(dari berbagai sumber)

Diary of a Mad Salesman


Years before my first psychotic break I had a powerful image of my future. I saw myself living in a tarpaper shack. I was lying on one side of a dirty mattress. The other side was wet from rain dripping through the roof. It was if my mind was warning me.
It began rather innocently. I was working at a summer camp in a year round maintenance position. I was building a cabin when it started. I started to remember things I felt I had forgotten. They were not very outlandish stories, just ones about the last summer. Over the course of a week they built into a fury of obsessive thoughts. But they were all about past events. I had been followed by the FBI for a summer because they had though I was a serial killer. At some point the lost memories I was recovering, turned into a voice. It was that of an old college friend brad. And I was remembering a phone call I had with him. The voice sounded like him and even used the same verbal mannerisms as him. Over the week I began to obsess over this voice. It’s hard to explain how powerful the voice in my head was. Nothing else was important to me anymore not food, not sleep, nor friends. Brad’s voice was the only thing that was important to me. Towards the end of the week I would lay in bed all night and listen to Brad. The things he told me were amazing. It was if I had lived through adventures similar in complexity and depth as the book the Davinci code. I had an unrelenting lust for listening to Brad.
My roommates Stacy and Melissa noticed the change in me over the course of that week. Stacey who had a master’s degree in social work recognized the need for hospitalization. She talked of it being like a hospital stay for a broken leg. The broken leg would not heal properly with out x-rays and a cast. A day later I was admitted to a hospital in New Hampshire. When the hospital admissions office walked me to the ward I almost backed out of going. The door to the ward was locked. And I didn’t want to be trapped in the ward.
At first I babbled on about my delusions, so they gave me a notebook to write them down in. My stay was rather calming. The medication silenced the voice in my head. Every night I would do jigsaw puzzles with a friend who had an eating disorder.
My doctor told me I had schizophrenia, but I reacted very poorly to it. Then he told me I had depression with psychosis. I clung to that diagnosis. It never sunk in that I would be on medication for the rest of my life, and that set the stage for a relapse.
After two weeks of rest after the hospital I returned to work. I also returned to working as a volunteer firefighter and EMT. I think I may have been the first schizophrenic person to be a firefighter. Several months later I left the camp I was working at and moved to Virginia to work with youth at risk. I lasted there three days; at that point I had gone off my medication and was very shaky. I returned to Massachusetts, my home state, to live with my Father. And was soon after joined by Melissa.
The voice of Brad had returned and I was spiraling downward. My family noticed a change in me but were too afraid of the implications. The only thing that would silence the voices was reading. I would read a book every two days. The voice grew louder over time, and it jumped into the present tense. One night I believed there was a transceiver in my ear. I worked at night stocking shelves at a discount store. I would spend my afternoons walking the streets of my town. I would be gone for 4-5 hours just walking and listening to Brad, until Melissa would leave work and come and find me.
It climaxed one morning at work when I assaulted a coworker. One of the managers tackled me and someone yelled “its ok he is schizophrenic my mother and sister are too”. That was the moment when it stuck. I was taken to the hospital, and I completely lost my mind. I was speaking gibberish. When they removed my shoes and socks they found my feet completely covered in blisters from my walks. They gave me an antipsychotic, and brought me to the psychiatric ward.
I woke up still hearing Brad. It would take days for my to relinquish my delusions. Even then when I was half awake in the morning I would here Brad. I spoke little at the hospital and was very mechanical in my movements. I spent two weeks there. After my release I was in a day program for two weeks. This time I was in much worse shape and they expected me to be out of work for at least six months. I knew it was going to be a hard battle to get my life back. The staff at the day program and my family and Melissa all told me I may never be able to return to work, but I shrugged it off.
Over the next 6 months I would watch TV and smoke all day. Over that time I would feel a flash my old self. I would feel it only on the inside, I was unable to function as my old self, but I knew I could. I would constantly evaluate myself, and try to improve my functioning. Eventually I felt good enough to work and started working part time at a photo lab. It was overwhelming at first; mixing the chemicals and developing the pictures. I worked there for a month, when I got sucked into a scam advertisement, for a high paying sales job. I quite my photo job on short notice and went to my first day of training for my new job. At the end of the first day the instructor told us we had to pay for the training. I was devastated I couldn’t afford the course.
Now I had no job and I was devastated I had worked so hard to get back to work. Instead of giving up I decided to look for a new job. I went to the local mall. My plan was to start at one end and work down to the other. My search started at Sears and ended there. I applied to work in the lawn and garden department. I knew a lot about the equipment for working as a maintenance man, so I figured it would be a good fit for me.
In the interview the manager told me I would be working on commission, I think he was trying to discourage me with that, but I jumped at it. I wanted a career in sales and this would be a good start for me. I wanted a job in sales because is it is something people with schizophrenia are not good at. It requires an ability to read people and being very expressive, which are things people with schizophrenia are not good at. I wanted to not only beat my illness; I wanted to break new ground for people with schizophrenia. Just as I did when I worked as a volunteer fire fighter.
When I was hired I was so happy, I was going to get 20 hours a week and a 4.50 base pay. After several weeks of working there, I went outside for a cigarette with one of my coworkers Jeff. My manager Bobby joined us. While smoking my manager Bobby asked me what I was on medication for. I was so scared I wanted to hide my illness. Before I could answer he said, “Its ok I’m bipolar.” I relaxed and told him I was schizophrenic. Both he and Jeff had noticed me staring into space and my hand tremors, both side effects of the medication I was on. They just wanted to know so they could help me out. Bobby would let me leave work for 10-15 minutes at a time when I would get overwhelmed, and that helped a lot. All my coworkers were supportive of me and helped me out.
Over the next few months I steadily improved. I had some medication changes and things improved greatly. I lost my blank stare and my hand tremors. And I steadily increased my sales. One day Bobby came to me and asked if I wanted to work forty hours a week. I said yes, but I was scared. I didn’t know if I could do it. After that week I was so proud of myself. Over the course of the year I must have read 30 books on sales, and it has worked out for me. Now I’m number one or number two in sales almost every month. I did so good that I receive a benefited position, which are hard to get at Sears. Now between my base pay of 4.50 an hour and my commissions I make about 23.00$ an hour. It’s not an easy job, it the year I’ve worked at Sears I’ve seen about 5 people come and go. Now I never have to excuse myself because of breakthrough symptoms
A few months ago I moved out of my parents house, and live in an apartment with Melissa. It was another milestone for me. Now a few months before my thirtieth birthday and two years since I was diagnosed with schizophrenia I can see how much progress I have made. Schizophrenia is never something I asked for, but it is part of who I am. If I never got schizophrenia I would still be living in the middle of nowhere New Hampshire, making very little money in a dead end job. Now my future looks bright, despite my disability. Recently I had another breakthrough, I got my sense of humor back. It was all that was missing of my old self
I have avoided the tarpaper shack of my vision.

Sabtu, 09 Agustus 2008

Seorang bernama Sofyan


Sofyan tergeletak lemah. Ia meraung kesakitan dan tangan kanannya memegang dada dibalik kaus oblongnya. Ia terus berupaya sekuat tenaga menahan rasa perihnya. Di dalam hatinya, ia percaya bahwa sekaranglah hari yang tepat bagi nyawanya untuk lepas landas. Ia tahu sebentar lagi kematian datang, namun ia bingung untuk menghadapi saat-saat ini. Ia berteriak, berguling-guling, dan menggeliat, namun tidak sepatah katapun ia keluarkan untuk meminta tolong. Ya, tidak satupun rasanya orang yang sudi menolong seorang bangsat yang sudah selama ini cukup merugikan untuk hidup di tengah masyarakat, begitu pikirnya.
Di tengah pergulatan sengitnya, matanya terbuka, dan seketika itu ia melihat sesosok manusia berdiri di depannya. Sofyan memandangi sepatu yang dikenakan sosok tersebut yang kebetulan sejajar dengan mukanya. Sempat mengira sepatu bagus tersebut akan menempel di wajahnya, yang terjadi justru sebaliknya, orang tersebut menyodorkan tangannya memberi bantuan untuk berdiri. Rasa heran Sofyan menutupi rasa sakitnya yang tiba-tiba menghilang. Ia meraih tangan itu dan tiba-tiba angin dingin nan sejuk berhembus melewati badannya, membersihkan luka-luka yang ia dapat, kotoran di tubuhnya, kotoran di bajunya, namun tidak untuk kotoran di dalam kepalanya.
Sofyan menyambut undangan tangan itu untuk berdiri. Ia masih memegang dada kirinya. Ia berbagi pandangan penuh keheranan dengan orang yang berdiri di depannya. Wajah orang tersebut putih bersinar, hidungnya mancung, matanya sebening air, badannya tegap, rambutnya hitam legam, ia mengenakan baju yang sama dengan yang dipakai Sofyan, hanya saja lebih bersih, lebih rapih, dan lebih pantas. Sofyan terpana melihat laki-laki itu, andai saja ia seorang homoseksual, berarti ia baru melihat surga di hadapannya.
“ Kamu pasti artis ’kan ?“ kata Sofyan mencoba membuka pembicaraan. ”Bukan.” orang itu menjawab. ”Model ?” Sofyan kembali bertanya. ”Juga bukan.”
”Penyanyi ?” kata Sofyan, ”Itu juga bukan.” Sofyan kehabisan kata-kata untuk menebak siapa yang berdiri di hadapannya, ”Terus kamu siapa?” Orang itu melihat Sofyan, ia berpikir sejenak, kemudian menjawab, ”Aku adalah siapa saja yang kamu tidak punya kemungkinan sedikitpun untuk menjadikannya dalam dirimu. Aku seorang profesor, insinyur, doktor, ulama, cendikiawan, pujangga, murid sekolah, orang kaya, presiden, atau mungkin….seorang polisi!” Sofyan terkejut ketika mendengar kata polisi. Ia ingat bahwa ia sedang dikejar polisi saat ini. Ia menyadari tangan kanannya yang masih memegang dadanya untuk mengurangi darah yang bercucuran karena tertembak.
Namun rasa sakit itu tidak terasa lagi, sudah hilang sejak beberapa saat lalu. Bekas darahnyapun tidak ada setetes pun membasahi kaos dan jaket kulitnya. Ia membuka kaosnya untuk memastikan kondisinya, dan yang ia lihat adalah tato WTS-nya tanpa ada bekas peluru satupun yang bersarang. ”Aneh ’kan ?” orang tersebut menatap tingkah Sofyan. Dipenuhi rasa bingung, Sofyan terbata-bata mencoba untuk bicara, ia sadar lama-lama kepalanya akan meledak juga karena rasa heran yang berdesakan di ubun-ubunnya. ”Aku di mana?”
”Kamu tidak akan percaya. Lihat saja sekelilingmu dan putuskan sendiri.” Sofyan melihat sekelilingnya. Pemandangan yang sangat indah terhampar di kanan-kirinya. Pohon-pohon menjulang diiringi kristal-kristal berpantulan membentuk cahaya terang. Ia melihat gunung berwarna biru muda dari kejauhan yang dapat ia rasakan kesejukannya dari tempat ia berdiri. Awan pun berlalu-lalang dengan teratur, ia melihat seakan awan tersebut tersenyum dengan mesra. Air liur mulai mengalir di bawah bibir Sofyan. Rasa kaget kembali datang ketika Sofyan mendapat dirinya tengah berdiri di atas permukaan laut luas yang airnya sangat jernih. Ia terhuyung mencoba meraih pegangan agar tidak jatuh tenggelam. Tetapi Sofyan berdiri di atas laut dengan stabil seakan ada permukaan transparan yang melapisi laut tersebut. Ia melihat ke bawah dan nampak ikan-ikan dengan aneka bentuk dan warna berenang-renang dibawah sepatu bututnya. Saking jernihnya, ia bahkan dapat melihat dasar laut tersebut.
Sofyan menatap penuh keingintahuan, ”Tempat apa ini ?” . Orang tersebut kembali menatap Sofyan, ”Aku tidak akan memberitahu karena kamu tidak akan percaya sampai kapanpun.” Sofyan semakin tidak mengerti dan semakin penasaran dengan segalanya. ”Sekarang kamu ikut saya, waktu saya tidak banyak.” Sofyan mengiyakan ajakan orang tersebut. Kemudian, Ia berjalan mengikuti langkah pria misterius itu di belakangnya. Ia mengamati gerak-geriknya, postur tubuhnya, dan segala yang menempel di tubuhnya, tak lama akhirnya ia menyadari setelan yang ia pakai persis sama dengan orang yang di depannya itu.
Belum sempat ia menanyakan hipotesis-nya mengenai baju itu, tiba-tiba di hadapannya berdiri sebuah batu besar yang putih seperti kapur. Dari batu tersebut terlihat suatu cahaya dan kemudian tergambar sebuah rumah di dalamnya. Lalu di dalam rumah tersebut terdapat seorang wanita yang sedang berusaha melahirkan seorang anak. Wanita tersebut terengah-engah kelelahan dan keringat banjir di mukanya. Tak lama kemudian seorang bayi kecil mungil keluar dari vaginanya dan menangis kencang. ”Anak ibu laki-laki, sehat lagi.” ujar seseorang yang berada satu ruangan dengan ibu tersebut.
Ibu itu meninggal sesaat setelah melahirkan. Anak itu lalu diasuh oleh bapaknya. ”Sialan ! itu ’kan saya.” teriak Sofyan. Kali ini ia tidak berani bertanya, mengingat kebingungan yang sebelumnya belum juga terpecahkan olehnya. Sofyan kembali melihat dirinya ketika kecil hidup dalam penderitaan. Ayahnya pemabuk, playboy kampung, tukang judi yang telah menyia-nyiakan masa kanak-kanaknya. Ia melihat dirinya ketika berusia 5 tahun, sendirian di tengah dingin dan gelapnya malam, menahan rasa lapar dan takut, sedangkan ayahnya berada di tempat lain dengan gadis-gadis binal.
Sofyan kecil menangis di atas tikar, memanggil nama ayahnya, berharap agar cepat pulang membawa nasi bungkus. Namun, malam itu yang mengetuk pintu adalah tukang penagih hutang yang menyeretnya keluar dan menghancurkan gubuk reotnya. Dengan sedih, Sofyan berlari mencari perlindungan. Ia menemukan sebuah tempat sejuk di bawah jembatan untuk menghilangkan rasa lelahnya. Di situ Sofyan berkenalan dengan ”kehidupan keras yang tidak pernah adil”, ia diajarkan cara bertahan hidup dengan mengamen untuk menafkahi diri sendiri.
Ia berjuang bersimbah keringat polos anak kecil yang seharusnya bermain bersama teman sebayanya. Ia diludahi, diinjak, ditendang, dan dicaci-maki. Di usianya yang ke-8, ia tidak memerlukan kamus untuk mencari arti kata penderitaan hidup. Usia 13 tahun, pertama kalinya ia merampok seorang nenek tua bahkan ia sempat menikam seorang pejalan kaki. Setahun kemudian, ia dapat kembali merasakan rumah, makanan gratis, dan kasur. Masa-masa itu adalah masa 6 bulan ia hidup di penjara atas perbuatannya mencoba memperkosa seorang anak SD.
Usia 16 tahun, ia telah benar-benar memperkosa seorang gadis. Kali ini, ia memanfaatkan perasaan trauma korbannya untuk menjauhkan dirinya dari hukuman penjara. Di hari ulang tahunnya yang ke-17, di mana orang lain merayakan hari itu dengan pesta meriah, ia justru merampok rumah seorang pengusaha dan berpesta mirasantika bersama geng-nya. Usia 20 tahun dilewati dengan 3 kali overdosis, 6 kali membobol rumah orang kaya, dan 4 kali membobol keperawanan gadis sekolah dengan paksa. Usia 22 tahun, mencatatkan sejarah sebagai tahun pertama ia menghabisi nyawa seseorang dengan pistol. Sofyan seperti terhanyut dengan kisah kehidupannya sendiri yang begitu pahit. Tiba-tiba gambar di batu itu berhenti ketika memasuki usianya yang ke 25, yang merupakan usianya saat ini.
Sofyan menatap batu itu tanpa eksepresi, dengan senyum sinis ia berujar, ”Jadi ini maksudnya. Seseorang telah mengikutiku selama ini dan merekam gerak-gerik yang saya lakukan. Kemudian memperlihatkan kepadaku seolah-olah itu sebagai hukuman yang akan membuatku malu dan menangis karena menyesal. Ya, aku memang menyesal, menyesal karena hidup terlahir sebagai manusia, terlahir sebagai samsak, sebagai karpet yang terus diinjak, sebagai anjing yang tidak dihargai, tetapi memang itu kan seharusnya aku hidup. Penderitaan memang menjadi temanku, aku tidak perlu takut dengan siksa neraka karena aku sudah mendapatkannya di dunia, bahkan ketika aku masih kecil. Dan apakah aku punya pilihan? Tidak ! Aku tidak punya pilihan! Aku tidak punya…!!” Sofyan merenggut kerah orang yang berdiri di sampingnya, ia kesal sekali dan bersiap memberi bogem mentah.
”Sofyan…Sofyan..jangan jauh-jauh nak..”.terdengar suara di batu putih itu. Sofyan melirik dan melihat seorang anak kecil berlari-lari dengan bahagia di tengah pantai. Ia bermain dengan ombak dan berenang dengan riang kesana-kemari. Dari kejauhan ia melihat seorang pria dan wanita menatapnya dengan tersenyum hangat.
”Apa-apaan ini!” Sofyan berteriak tidak percaya. Ia melihat anak kecil di batu tersebut pergi bersekolah di Sekolah Dasar. Bermain bola bersama teman-teman sebayanya. Bercanda ria dengan Ibu Guru di dalam kelas. Kemudian ia berseragam SMP. Ia menuntun seorang nenek yang dulu Sofyan rampok, menyebrangi jalan raya yang ramai. Ia berangkat sekolah bersama adik perempuannya yang cantik yang masih SD. Gadis yang menyebabkan ia pertama masuk penjara karena mencoba memperkosanya.
Kemudian, ia melihat dirinya jatuh cinta dengan seorang gadis lugu di SMA. ”Orang itu pernah aku perkosa…” Sofyan menyadari sesuatu. Ia melihat dirinya dan teman-teman se-gengnya duduk di sebuah restoran untuk merayakan ultahnya yang ke-17. Kemudian ia semakin dewasa dan mencicipi bangku kuliah. Ia berdiri dengan gagah dibalik toganya dan memeluk kedua orangtuanya yang sudah tua dengan berlinang air mata. Sofyan duduk di pelaminan bersama wanita tempat pertama kalinya ia jatuh cinta, dikelilingi oleh teman dan saudaranya yang larut dalam kebahagiaannya. Ia memiliki seorang anak perempuan. Ia duduk di sofa empuk di dalam rumahnya, tempat di mana Sofyan pernah merampok isinya habis-habisan.
Ia lalu menyadari wajah orang misterius di sampingnya itu sangat mirip dengan wajah Sofyan yang tergambar di batu itu.
”Lihat siapa itu.” pria misterius itu bicara, ”Bukankah itu kamu? Bukankah itu aku? Bagaimana mungkin? Sofyan, yang barusan kamu lihat itu adalah pilihan yang kau anggap kamu tidak memilikinya. Itu adalah kenyataan, Sofyan, bukan mimpi atau khayalan. Kenyataan yang berada jauh di dalam hatimu, yang selalu mencoba mengetuk dirimu, yang selalu kau abaikan selama ini, yang selalu kau butakan arahnya. Pernahkah kau berpikir bahwa tidak seharusnya kau menerima hidup yang seperti sekarang ? Jangankan memikirkannya, melawannya pun kau tidak bisa. Kamu lemah, Sofyan. Keadaan dirimu yang menderita itu tidak pernah kamu lawan. Kamu pasrah tidak berdaya pada nasib malangmu itu. Hidupmu dipenuhi dengan menyalahkan diri sendiri, memaki diri sendiri, menginjak-injak, dan meludahi diri sendiri. Kamu penyebab semua ini. Sofyan, pilihan itu selalu ada, dimanapun tempatmu berdiri, kapanpun, siapapun. Yang harus kau lakukan adalah : percaya. Percayalah, bahwa kau bisa mendapat apapun yang kamu mau.”
Bruuk..!! Sofyan jatuh berlutut. Ia menangis, meneteskan air mata. Tangan kanannya memegang batu tersebut. Ia melihat dirinya ketika kecil. Berlari gembira tanpa beban. Tersenyum manis, bercanda dengan ayah-ibunya. Ketiga orang itu melihat wajah Sofyan yang sekarang menangis. Mereka tersenyum ke arahnya. Sofyan menitikkan lebih banyak air mata dan mulutnya bergetar mencoba tersenyum. ”Ada di mana kalian semua..?”
Sofyan yang satunya lagi yang berdiri di sampingnya mengambil sebuah tongkat. ”Waktunya habis.” Ia memukulkan tongkat tersebut ke bawah. Kemudian permukaan laut itupun pecah dan ombak besar menyeret Sofyan ke dalamnya dengan cepat sekali. Ia merasa sesak napas akibat tekanan air laut yang begitu besar.
Aaaaarggghhh….! Sofyan terbangun di suatu ruangan. Ia memegang kepalanya dan bangun dari kasurnya. Ia keluar dari ruangan yang bernama Kamar Jenazah dan berjalan tanpa arah. Sofyan melihat jam dinding, ”Sial ! Aku terlambat.” Ia merogoh saku jaketnya dan mengeluarkan pistol kemudian ia berlari menuju rumah yang sangat besar di ujung jalan dengan langkah pasti.

Minggu, 27 Juli 2008

Cinta Gila



"Aku mencintaimu," kata ini meluncur dari seorang pemuda yang berpakaian rombeng dan belepotan kotor. Ia nyengir, seperti tak ada beban berkata seperti itu. Dan perempuan yang diajaknya bicara hanya cengar-cengir, menggerak-gerakkan tubuhnya yang terbalut kain kotor. Ia senyam-senyum, cengengesan dan mengulum ibu jarinya.
"A.....pa, akang mencintaiku," kata perempuan itu pelan dan lenjeh, "aku juga mencintai akang," lanjutnya.
Pemuda itu tersenyum, cengengesan, dan segera berlari. Aneh, tapi itulah yang selalu diperbuatnya. Ia lari kencang sekali, tak peduli. Lari tanpa arah, yang dibenaknya hanya ada kata: sungai. Dan, di sungai yang kotornya tak ketulungan pemuda itu menceburkan diri,"byuuuurrrrr"
"Ha...ha...ha....," rupa-rupa anak gelandangan yang melihat kejadian ini tertawa.
"Sungai inikan habis kita kencingi"
"Tadi, aku juga buang tahi"
"Orang gila itu hebat, berani mandi dengan kencing dan tahi kita"
Kata-kata anak gelandangan itu bersahutan. Menertawakan.
Pemuda itu tak peduli, terus mandi dan berenang ke tepian. Seterusnya ia mengusir anak-anak gelandangan itu.
"Dasar anak-anak gila, edan, gila...," teriak pemuda itu.
"Kamu yang gila, ceritanya lagi jatuh cinta...ha..ha..ha.." ledek anak-anak itu.

***
Di perkampungan kumuh itu, siapa yang tidak mengenal pemuda gila itu. Orang-orang memanggilnya pemuda gila. Tingkahnya yang selalu aneh semakin melegitimasinya sebagai pemuda gila; suka mandi di kali yang kotor, berteriak memanggil nama-nama perempuan, nyanyi-nyanyi sendiri, bicara sendiri semuanya sudah jadi kebiasaan setiap hari. Tapi, ada penghargaan terhadap pemuda gila itu, ia pintar, cerdas, dan dermawan sekalipun hidupnya sangat hina dan miskin. Jangan menyebutnya miskin, karena dalam dunia orang gila yang hina tak ada yang memikirkan harta, yang ada hanya pikiran mengisi perut untuk hari ini. Hebat, tak pernah memikirkan uang untuk jadi kaya.
Ceritanya pemuda gila itu lagi jatuh cinta. Sama siapa? Sama gadis gila yang biasa berkeliaran di jalan. Siapa namanya? Tidak tahu. Rumahnya? Juga tidak tahu. Di mana ketemunya? Di tepi jalan. Waktu itu, gadis gila itu lagi nyanyi-nyanyi dengan menggendong boneka. Di matanya boneka itu adalah anaknya.
"Mau ke mana, Neng?"
"Cari ayah, untuk anak ini"
"Emangnya siapa ayahnya?"
"Tidak tahu. Tapi, kamu kok mirip juga dengan pemuda yang memerkosaku dan mengambil anakku."
"Masak!"
"Iya bener, wajahmu, matamu, hidungmu, tubuhmu, iya mirip benar dengan orang yang kucari"
Sejak itu, pemuda itu merasa bangga dengan dirinya. Ia merasa lelaki, sebab ada perempuan yang mencari. Dan dia jatuh cinta, saban hari yang selalu dilakukannya adalah berkata tentang Cinta. Cinta. Cinta. Tak mengherankan bila sebagian teman-temannya yang gelandangan dan gila juga mengatakan ia semakin gila karena Cinta. He...he...he...
Pemuda itu terus berlari, anak-anak gelandangan mengikutinya di belakang.
"Hidup Cinta, hidup Cinta, hidup Cinta," teriak anak-anak itu layaknya suporter kesebelasan yang mendukung timnya bermain pertandingan sepak bola.
Di depan warung penjual es, semua berhenti. Dan, pemuda itu memesan es sejumlah dengan pengikutnya. Semua ditraktir es oleh pemuda gila itu. Asyik kan.
"Wah, hebat. Cinta itu hebat, ya. Bisa bikin kaya, buktinya si Gila ini mentraktir kita hanya karena Cinta," seru salah seorang anak.
Pemuda itu tersenyum. Nyengir. Bego.
"Cinta itu sebenarnya apa sih, Gila," tanya seorang anak pada pemuda gila itu.
"Cinta itu,...nanti dech kutunjukkan. Sekarang habiskan dulu es-nya."
Setelah selesai pesta es, pemuda gila itu berkata, "apa kalian pingin tahu, Cinta itu apa?"
Serentak anak-anak gelandangan itu menganggukkan kepala.
"Ayo, sekarang ikut aku. Akan kutunjukkan pada kalian Cinta itu apa," kata pemuda gila itu. Dan berlari. Semua anak mengikuti dengan perasaan penasaran. Di tepi jalan raya yang dipadati kendaraan pemuda gila itu berhenti. Anak-anak gelandangan itu mengikuti. Berhenti. Napas mereka tersengal-sengal. Kesal.
"Ayo, dong katakan Cinta itu apa, Gila?" kata salah seorang anak.
"Cinta itu tidak bisa dikatakan, tapi hanya bisa ditunjukkan," kata pemuda gila itu. Menegaskan.
"Kalau begitu tunjukkan dong, biar kita tahu Cinta itu apa?" tanya anak yang lainnya.
"Baiklah, lihat ini"
Pemuda itu segera berlari menyeberang jalan raya itu. Dan...
"Ha!"
Semua mata anak-anak gelandangan itu terbelalak. Gila, seru mereka dalam hati. Melotot, mereka tak percaya. Menyaksikan pemuda gila itu menabrakkan tubuhnya sendiri pada sebuah mobil yang melaju sangat kencang. Darah berhamburan membuncah. Tubuh pemuda gila itu berkeping-keping hancur. Pisah. Kepala pemuda itu menggelinding ke arah gerombolan anak gelandangan itu.
"Inilah Cinta," lirih kata kepala pemuda gila itu. Kemudian menutup matanya. Mati.
"Lari....!" seru salah seorang anak.
Mereka berhamburan pergi. Berlari dan salah seorang anak itu membawa kepala pemuda gila itu.
Di padang perkebunan yang luas anak-anak gelandangan itu berhenti. Napas mereka tersengal-sengal. Dan ingatan mereka terus terbayang kematian pemuda gila itu yang tragis.
"Itulah Cinta anak-anak, sama dengan kematian," kata ruh pemuda gila itu yang merasuk ke batin anak-anak gelandangan itu. Semua pikiran anak gelandangan itu sedang berkecamuk, menafsirkan arti Cinta yang tadi dijawab oleh pemuda gila itu dengan kematian.
Anak-anak, Cinta itu mati. Cinta itu mengorbankan nyawa. Cinta itu bunuh diri. Cinta itu membinasakan. Cinta itu memisahkan tubuh menjadi bagian-bagian kecil. Cinta itu sama dengan kematian. Ha...ha...ha...bisik ruh pemuda gila itu pada anak-anak gelandangan itu.
"Apa yang kau bawa"
"Kepala si Gila"
"Ha!"
Semua anak terperanjat kaget, melihat teman mereka yang membawa potongan kepala pemuda gila itu. Kepala itu diletakkan di tanah, sebagian anak-anak menutup matanya takut melihat potongan kepala pemuda gila itu yang masih segar dan berlumuran darah.
"Untuk apa kau bawa kepala pemuda gila itu?"
"Untuk kuberikan pada gadis gila itu"
"Maksud, kamu, pacar si Gila ini"
"Ya"
Semua mata anak-anak gelandangan itu menatap kepala pemuda gila itu. Tenang. Hening. Seperti sedang terjadi penghormatan atas kematian pemuda gila itu.

***
Di tepi jalan ramai, seorang anak kecil menyerahkan sebuah bungkusan plastik pada gadis gila itu.
"Ini untukmu, Gila"
"Hore..hore...ada anak edan ngasih hadiah padaku. Hore.."
"Dasar gila," gerutu anak itu seraya pergi. Berlari.
Di rumahnya yang kotor, berlantai tanah, berdinding kertas kardus dan beratap plastik gadis gila itu membuka bungkusan plastik itu. Darah tersegap. Berhenti sejenak, mata gadis gila itu membulat seperti bumi. Muka memerah dan air mata berurai. Tarikan napasnya mengisyaratkan tekanan batin yang luar biasa memilukan.
Seketika ia mengamuk, rumah kotornya diobrak-abrik dan dibakar, tak ayal api merambat cepat dan membakar seluruh isi perkampungan kumuh itu. Api membara melahap semua yang menghadang, dan ratusan orang berteriak-teriak minta tolong seraya berusaha memadamkan api dengan air. Tapi sia-sia, api kadung sudah gila pula.
Gadis gila itu lari. Hilang. Entah ke mana.
"Lihat, itu ada mayat, di tepi sungai" seru seorang anak gelandangan. Segera, teman-temannya melihat yang ditunjuk anak itu. Dan, semua kaget saat mengetahui kalau mayat itu adalah gadis gila pacar dari pemuda gila itu.
"Inikah Cinta, Gila" seru hati setiap anak gelandangan itu.

***
Masanya terus beranjak, kini usia anak-anak gelandangan itu bertambah dua puluh tahun. Mereka telah dewasa. Tapi, aneh tak satu pun di antara mereka yang mau menikah atau pacaran. Kenapa? Mereka bilang takut dengan Cinta. Kenapa? Cinta itu Gila. Maksudnya? Dua manusia Gila itu telah mengajari Cinta, sungguh Cinta itu benar-benar Gila. Mematikan. Mereka tak mau mati. Tapi, apa kalian tidak melihat ibu-ibu kalian yang selalu resah menantikan kehadiran cucu, demi kelangsungan hidup manusia-manusia gila. Dunia perlu ekosistem, ada yang mulia, harus ada juga yang hina! Ha, apa benar, kita harus bagaimana?

Jumat, 25 Juli 2008

Karikatur Vektor + Photoshop



Beruntunglah mereka yang punya bakat menggambar, karena bakat ini bisa menghasilkan duit lho! Gak percaya? liat aja gambar karikatur diatas.. Itu adalah karya karikatur saya untuk mr. Leon (manager Swedishmatch) Nah karikatur itu dibuat untuk kado farewell beliau karena harus balik pulang ke Swedia.

Saat menerima kado berupa karikaturnya, beliau sangat tersanjung dan terkesan en memuji saya di depan para manajer bahwa saya sangat berbakat (seneng dong dipuji??).

Jadi ini sedikit tips dari saya, asahlah bakat Anda dalam hal menggambar, karena itu bisa jadi Andalan saat Anda akan mengirim kado kepada relasi, atasan atau sahabat Anda. Karena membuat karikatur adalah strategi termurah menyenangkan hati seseorang.

Karikatur (yang positif) selain sangat personal juga mencerminkan bahwa Anda sangat peduli pada subyek karikatur Anda. why? karena Anda tidak saja mengenal baik sifat2 dan karakternya tapi Anda juga mengenali setiap garis wajahnya dengan sangat baik. Inilah yang membuat subyek karikatur merasa tersanjung.

Fortunatelly saya termasuk yang diberi bakat menggambar plus keterampilan komputer grafis, selama ini memang sudah banyak yang meminta saya dibuatkan karikatur wajah mereka dan hasilnya pertemanan kami tambah akrab (itu secara non komersil).

Seringkali juga manager kantor saya meminta dibuatkan karikatur untuk CEO, relasi bisnisnya atau bahkan untuk anak CEO..semuanya berhasil saya kerjakan dengan memuaskan...hasilnya? eksistensi saya di kantor diakui. Para manajer pun menobatkan saya sebagai karyawan kreatif...so ujung-ujungnya tetep di duit kan? why? karena jika eksistensi saya di kantor telah diakui berarti kemungkinan PHK semakin kecil kan? hekekekek...

Rabu, 23 Juli 2008

Internet? apa sih yang gak ada??

Jaman sekarang hampir semua umat manusia mengenal internet, sebagian hanya tahu definisinya, sebagian menikmatinya untuk kesenangan dan sebagian lagi memanfaatkannya sebagai sumber bisnis menggiurkan. Peluang mengeruk uang dari internet sudah pasti membuat liur Anda menetes tiada henti! why? sebab ada jutaan akses untuk mencetak uang hanya dengan memanfaatkan media internet.

Jangan heran jika Larry Page & Sergey Brin, sang founder google menjadi multi milyuner hanya dengan modal search engine yang kini terpopuler sejagat maya. Meskipun memang pada awal-awal eksisnya google.com pada tahun 1996 hanya beroperasi di ruang garasi yang sempit dan kini kantor mereka telah menjelma menjadi gedung yang mewah dan berkelas di :1600 Amphitheatre ParkwayMountain View, California 94043.

Untuk urusan ketenagakerjaan, sepertinya google Inc bener-bener concern sama kenyamanan kerja karyawannya. CEO google Inc. memang bener memahami bahwa insan2 yang bergelut di dunia cyber adalah pribadi yang free, independent dan unik, tentu diperlukan pendekatan khusus agar mereka betah bekerja dan memberikan kontribusi yang tak sedikit kepada google.Inc. Maka jangan heran jika setiap karyawan google Inc dapat menikmati fasilitas bilyar, main motor mini di koridor kantor bahkan renang di kolam mini bro!

Coba deh bandingin sama perusahaan di indonesia!! jauhhh!! makanya orang Indonesia cenderung memanfaatkan kesempatan dengan korupsi, apalagi yang kerja jadi pegawai negeri! tapi kalo pegawai swasta paling banter juga korupsi waktu! itupun gak banyak, 5 menit doang! hehehe...

Nih illustrasi kantor google Inc, karyawannya terlihat happy, fasilitas memadai trus kesejahteraan yang menunjang pula! kurang apa coba??







Internet telah menjelma sebagai "magic word" di dunia ini. Anda tak perlu sekolah di Griffindor seperti Harry Potter untuk dapat menguasai trik sulap kartu. Karena dengan mudahnya internet akan membagi database trik sulap termodern yang dimilikinya untuk Anda dan jutaan orang di penjuru dunia. Anda hanya perlu online lalu klik search engine google, masukkan key word "card magic trick" tekan enter, tunggu beberapa saat (tergantung bandwidth) dan ribuan link homepage terpampang di monitor Anda dan dalam hitungan menit Anda telah membaca panduan menjadi pesulap modern plus beberapa trik sulap tercanggih yang dapat menjadi modal Anda untuk mencari nafkah (jadi badut ultah anak2?), why not? badut yang pandai main sulap cukup sulit ditemukan di negeri ini. See? dengan mengakses internet kini Anda menjadi the most qualified clown in Indonesia! cool...
Atau jika dengan berinternet Anda telah telah menemukan trik sulap kartu yang paling bagus dan menguasainya untuk kepentingan just for fun, it's does'nt matter, karena suatu saat Anda dapat memperagakan kelihaian Anda bersulap kartu saat reuni SMA dan membuat para gadis terpesona termasuk gadis yang pernah Anda incar sejak 8 tahun yang lalu! hebat kan?


Berselancar dengan internet memang sangat berbeda dengan berselancar di ombak laut, meskipun keduanya sama-sama menyenangkan dan keduanya juga perlu keterampilan. yaitu keterampilan menjaga keseimbangan. Beselancar di laut Anda perlu keseimbangan untuk tetap dapat berdiri di papan surfing, sedangkan berselancar di internet yang Anda butuhkan adalah keseimbangan mengatur waktu yang Anda miliki agar aktifitas formal tidak keteteran.
Tak ada yang menyangkal bahwa siapa saja yang pertama kali berinternet, beberapa saat kemudian pasti akan meluangkan waktu untuk kembali berinternet. Memang internet mampu membius siapapun to get addicted with it. Jika menemukan trik sulap is such a fun, maka ada beribu-ribu such a fun-such a fun lainnya yang jauh lebih fun! dan coba tebak apa yang paling banyak dicari browser saat mereka sedang online? yes, correct! it's pornography!!




Untuk mendapatkan foto wanita super seksi seperti ini, Anda bagaikan mencari gajah di kebun binatang surabaya alias super gampang a.k.a very very easy. Bahkan untuk menemukan pose yang lebih menantang dari ini bukan suatu yang rumit buat internet (untuk urusan ini sepertinya Anda lebih paham daripada saya?) hekekekekek...

Banyak orang berkata bahwa mendapatkan pekerjaan impian di jaman BBM langka dan mahal ini bagaikan mencari jarum di kandang macan kebon binatang surabaya, it's non sense alias mustahil (lagipula buat apa macan bawa-bawa jarum?buat nyantet pawangnya???).
Eitsss, jangan salah dulu, itukan omongan orang yang hopeless dan gaptek. Maka betapa beruntungnya Anda yang telah mampu memanfaatkan internet, karena jika saat ini Anda masih jobless maka peluang Anda mendapatkan pekerjaan bergaji tinggi adalah 1000% lebih tinggi daripada para pengangguran yang buta internet.

Kini semakin banyak situs internet yang fokus menjadi headhunter, mereka dapat diandalkan untuk mengurangi Angka pengangguran di negeri ini. Salah satunya adalah


www.jobsbd.com yang kini telah menjadi the most massive headhunter in Asia! Ribuan perusahaan memasang iklan lowongan kerja di situs terkenal ini, tentunya karena kecanggihan teknologi, server yang joss dan database mumpuni yang disediakan www.jobsbd.com, membuat departemen HRD perusahaan harus merogoh kocek tidak sedikit untuk dapat menampilkan vacancy adv di www.jobsbd.com.

Bisa Anda bayangkan ada berapa digit di saldo rekening si pendiri

www.jobsbd.com? mungkin lebih dari 6? yahh..sama dong dengan saldo tabungan saya? wekss! ternyata dia pake USD kalo saya mah pake Rupiah mas!

Ya sudah gak perlu iri, rejeki orang kan sudah masing-masing! tapi tahukah Anda bahwa sepanjang perjalanan karir saya, tak pernah jauh-jauh dari Internet. Seperti saat pertama kali saya mendapatkan pekerjaan sebagai junior web desainer di Bali, gara-garanya juga karena saya getol kirim email ke senior kampus yang telah duluan kerja di kantor web development, trus saya dikenalin sama ownernya yang orang USA, and then saya pun kerja disana selama 3 bulan. Why cuma 3 bulan? karena kantor web development tersebut keburu kolaps jack!


Trus saya dapat pekerjaan pengganti di biro Advertising di Bali, tapi yang ini bukan berkat internet tapi dari iklan lowongan kerja di koran Bali Pos. Bertahan 2 tahun sampe akhirnya saya kembali ke Malang. Di kota kelahiran saya menghabiskan waktu 4 bulan kerja di jasa setting desain grafis hingga akhirnya saya hijrah ke Surabaya karena dapet panggilan kerja sebagai desainer grafis di suatu kantor penerbit majalah komunitas surabaya barat. Saya juga tidak butuh waktu lama bekerja di kantor ini, terhitung 6 bulan sebelum akhirnya saya memilih resign.

Saya balik lagi ke Malang...sempat vakum 5 bulan, hingga akhirnya saya buka kotak email saya, terhitung 6 bulan sejak pertama kali daftar di jobsdb, saya tak pernah membuka kotak email saya, dan seperti yang Anda pikirkan, kotak email saya penuh dengan kiriman newsletter dari jobsdb.com. Saya buka satu per satu setiap iklan lowongan kerja, karena sebelumnya saya telah menetapkan spesifikasi desain grafis untuk posisi pilihan, maka setiap iklan lowongan yang tampil adalah untuk posisi tersebut. Ada beberapa perusahaan bonafit yang membuka lowongan desainer grafis, saya kirimkan lamaran via email tapi setelah hampir 3 minggu tak satupun ada tanggapan. Lalu di suatu sore saya dihubungi seseorang melalui handphone adik saya, waktu itu hp saya sudah terjual :( ... suara dari seberang mengatakan bahwa saya diminta hadir dalam interview kandidat desainer grafis.

Setelah 5 bulan jadi pengangguran, menerima panggilan interview seperti itu bagaikan menemukan peti yang tergembok dan kita tak tahu isinya, bisa saja peti itu berisi uang emas atau sertifikat pemilikan tanah seluas 1000 hektar?kita takkan pernah tahu sebelum membukanya. untuk dapat membuka peti itu tentu kita membutuhkan kunci yang cocok dengan gemboknya. Dan dapat Anda tebak bahwa selama ini ternyata kunci itu ada dalam saku kemeja saya. Dengan kegigihan plus kesabaran serta sedikit ketelitian saya berusaha membuka peti itu. Setelah berhasil terbuka....ya! saya mendapatkan surat Keputusan bahwa saya diterima bekerja sebagai staff promosi di perusahaan trading furniture di Surabaya.

Ada banyak kenangan berharga yang pernah saya alami di perusahaan furniture ini, ada masa-masa saya dalam kondisi superaktif dan produktif, namun ada masanya saya mengalami jenuh dan kebuntuan ide. Bahkan dalam urusan asmara saya juga memiliki kenangan super ekstrim di perusahaan ini. Tapi kenangan cinta ini ternyata hanya tinggal kenangan dan hanya sebagai bagian dari masa lalu saya. (dari kisah cinta super ekstrim inilah saya terinspirasi menulis Destiny).

Saya bekerja selama 3 tahun di perusahaan furniture ini. Setahun sebelumnya saya telah menapak satu fase lagi dari kehidupan manusia yaitu menikah dan berumah tangga. Coba Anda kembali menebaknya, kira-kira bagaimana saya bertemu istri saya? yes! you're absolutely alright! Saya bertemu dengan Tutut di MiRC "The Most Effective Chatting Media". Sangat sensasional saya kira. Tapi saya sangat yakin bahwa selain saya, masih ada jutaan orang yang menemukan pasangan hidupnya dari internet. So? what the Internet can't do for you?



Sebelas bulan setelah menikah, kehidupan saya berlanjut menapaki satu fase lebih tinggi, yaitu menjadi seorang ayah dari bayi laki-laki yang lucu dan sehat. Saya memberi dia nama Yonas Satyatma Suwono. Yonas adalah nama lain dari nabi Yunus, Satyatma memiliki arti Kecerdasan yang tulus, sedangkan Suwono adalah nama belakang saya yang memiliki arti hutan ilmu pengetahuan. Sehingga nama anak pertama saya adalah wujud doa saya agar kelak dia menjadi pemimpin yang cerdas dan berhati tulus.

Mungkin beberapa orang jawa yang feodal akan berpendapat bahwa nama anak saya terlalu tinggi alias "Kabotan Jeneng" seperti nama saya yang juga memiliki arti terlalu tinggi. Tapi jika saya mampu menyandang nama Joko Suwono, maka nama itu sebenarnya telah menjelma dalam diri saya. Mau tau buktinya? Joko berarti Pemuda atau bisa berarti pula awet muda, uniknya memang hampir semua orang yang bernama Joko pasti terlihat 5 tahun lebih muda dari umur sebenarnya (ini terbukti pada saya...hekekekekk.. narsis!). Suwono memiliki arti hutan ilmu pengetahuan (bukannya sombong sih, meskipun saya tidak cerdas-cerdas amat tapi saya juga tidak bodoh-bodoh amat??standar dong??)

Well jika Anda tidak percaya silakan cek di search engine google, lalu ketik key word "makna nama" maka akan muncul ratusan link yang dapat Anda akses. Jika Anda telah menemukan situs yang sesuai, kini tinggal Anda ketik Joko Suwono maka informasi yang tertera akan sama seperti yang saya kemukakan diatas (Anda pasti berpikir...siapa loe? situ oke?!)

Back to my career background!.. Sebulan setelah kelahiran Yonas, saya mendapat tuntutan keluarga untuk ikut merawat Yonas, apalagi jagoan kecil saya ini masih terlalu rentan terhadap penyakit, dalam sebulan saja Yonas sudah harus diperiksa ke dokter spesialis anak karena nafasnya yang berat...belum lagi frekuensi ngompolnya yang tinggi. Yonas memang peminum ASI yang kuat dan untungnya sang mama tak ada masalah dengan produksi ASi-nya. Bagus deh!

Capek juga merawat bayi, setiap saat saya dan istri terbangun di tengah malam karena Yonas ngebet nenen. Tapi emang ASI bagus banget buat perkembangannya. Sekarang umurnya sudah 2 bulan dan beratnya sudah 7kg! nafasnya yang berat juga sudah kembali normal.Yonas memang membutuhkan perhatian ekstra dan itulah yang membuat saya memutuskan resign dari Perusahaan Furniture setelah saya menjadi karyawan tetap selama 3 tahun.

Banyak rekan-rekan saya yang menganggap saya ceroboh dalam mengambil keputusan, apalagi ini menyangkut sumber nafkah. Tapi saya berpikir inilah hal terbaik bagi saya. 3 Tahun menetap di surabaya yang super polusi bukan perkara yang mudah, sejujurnya itu sangat membuat saya jenuh, mematikan kreatifitas saya. Saya pikir dengan pulang ke kampung istri dan merawat Yonas adalah rekreasi paling berharga dan mampu memulihkan kepenatan saya. Anda pernah merasakan tubuh Anda sangat lelah, tapi hati tetap bahagia??itulah yang saya rasakan saat ini.

My Child is Miracle!

Internet memang serba bisa, dia bisa memberikan kesenangan, dia bisa memberikan Anda pekerjaan dan bahkan internet juga mampu mempertemukan Anda dengan sosok yang dapat Anda cintai dan menjadi pasangan hidup Anda! tapi saya berani menjamin inilah satu-satunya yang tidak dapat Internet berikan kepada Anda, yaitu cinta Anda kepada anak kandung yang telah hadir di dunia ini dan memberikan kebahagiaan sempurna buat Anda...(meskipun internet turut ambil bagian sih...)

**NB: Buat yang masih lajang, buruan cari jodoh! temukan pasangan hidupmu di internet. Jodoh memang di tangan Tuhan, tapi Dia memberikanmu berjuta cara untuk menemukan jodohmu, salah satunya dengan...

Internet!

kalo sudah married, gak perlu menunda kehamilan deh, kehadiran seorang anak dari darah dagingmu sendiri akan memberikanmu kebahagiaan paling sempurna, percaya deh!