Rabu, 07 Januari 2009

FORREST GUMP



Dari film Hollywood yang sering saya tonton ulang, saya paling terkesan dengan kisah alegori Forest Gump yang menggambarkan sosok manusia yang istiqomah dengan keadaannya. Film yang dibintangi oleh aktor watak terkenal Tom Hanks ini sangat menyentuh dalam berbagai sisi sebagai manusia dengan kendala dan keterbatasannya ketika menjalani kehidupan. Dengan kesadaran yang lugu dan apa adanya, Forest melihat orang-orang dekatnya sebagai figur-figur Tuhan yang bermanifestasi melimpahkan kasih sayang dan rahmat-Nya, tanpa perlu peduli apakah figur itu membalasnya dengan baik atau tidak. Namun, naluri kemanusiaannya tumbuh sebagai hasil keistiqomahannya menjalani kehidupan dengan persahabatan dan cinta yang tulus da jujur.

Film lucu Forest Gump yang menggambarkan seorang idiot savant bernama Forest Gump sangat sarat dengan alegori relijius yang di kalangan Umat Islam dikenal dengan suatu sikap yang disebut istiqamah. Secara harfiah istiqamah adalah konsistensi atau ketekunan baik ketika menjalankan ubudiyyah seorang hamba di hadapan Tuhannya maupun dalam menjalanan kehidupan sehari-hari sebagai hamba Allah. Dalam Film Forset Gump makna istiqomah dinyatakan sebagai sosok fisikal seorang manusia yang disebut Forest Gump yang setengah dungu tapi setengah jenius, khususnya kejeniusannya ketika mengerjakan hal-hal yang berbau mekanistik yang membawanya kepada suatu jalinan kehidupan yang aneh, kocak, mistis, dan penuh berkah.

Sebagai seorang yang sadar bahwa dirinya adalah kategori manusia yang sering disebut manusia lainnya sebagai mental terbelakang, Forest Gump kecil yang cacat kakinya karena folio sangat bergantung kepada kasih sayang ibundanya. Ibunda nya pun amat sayang kepada si Forest sehingga ia rela menggadaikan harga dirinya supaya di Forest bisa masuk ke sekolah yang normal seperti manusia lainnya. Forest kecilpun masuk sekolah manusia normal dengan kepatuhan kepada pesan ibunya yang melekat sebagai mantra sakti Tuhan yang menaungi hidupnya. Selama menjalani hidup, ibu Forest membuka kos-kosan bagi siapapun yang sedang berlibur di kotanya. Di film Forest inilah kita baru tahu kalau goyangan ala Elvis Presley ternyata goyang Forest yang menari di hadapan Elvis muda yang berkelana mencari jatidiri dengan bermain gitar dan kelak menjadi Raja Pop Rock se dunia.

Di sekolah Forest berkenalan dengan Jeny, gadis kecil yang memberinya tempat duduk di bis sekolah dan kemudian menjadi teman mainnya yang akrab. Kelak Jeny menjadi gadis idolanya, menjadi figur sang kekasih yang diimpikannya mewakili figur ibundanya dan Tuhannya.

Bagi Forest, Ibunya adalah figur dari Tuhan yang merahmatinya. Ia patuh sekali dan mengikuti apapun saran yang diberikan oleh ibundanya. Saran yang paling dikenangnya ternyata saran yang sama yang diterimanya dari kekasihnya Jeny. Sarannya sederhana, “Forest, kalo ada masalah , larilah sekencang-kencangnya…” Ketika Forest Gump dikepung sekelompok temannya yang jahil karena cacat kakinya, Forest pun mengikuti saran Jeny dan lari sekencang-kencangnya sampai-sampai ia lupa bahwa ia cacat. Ajaib, cacat Forest pun sembuh, Forest Gump kecilpun menjadi sangat terkenal di desanya menjadi pelari.

Menjelang dewasa, kemampuan larinya memberi berkah ketika gerombolan brandal desanya yang dulu menguber-ubernya dengan sepeda mengulangi kejahilannya. Jeny pun menyarankan hal yang sama “Lari Forest, lari…” Forest Gump pun lari sekencang-kencangnya tanpa melihat arah dan tujuan lagi. Ia pun seperti tak mampu mengerem dan lari memasuki lapangan Rugbi yang saat itu sedang penuh orang latihan Rugbi. Pelatih Rugbi yang jeli terkesan dengan kemampuan lari Forest, iapun mendapat keberuntungan menjadi tim Rugby. Pertandingan demi pertandingan pun mulai diikutinya, Forest mendadak menjadi demikian terkenal karena menjadi pembawa bola Rugbi paling cepat yang membuat lawan-lawannya bertumbangan. Adegan-adegan lucu yang telah dimulai sejak awal film pun berkembang dengan mengolah karakter idiot Forest Gump menjadi tokoh idola yang melampaui segala zaman dan segala penguasa (selama film diputar pemirsa akan disuguhi adegan kocak bagaimana Forest Gump mendapat penghargaan dari berbegai presiden AS yang naik turun diguncang skandal). Dari kecanggihannya bermain Rugby, ia pun masuk perguruan tinggi dan mendukung program anti rasialis tanpa sengaja yang membawa wajahnya masuk TV dan di kenal di seluruh amerika.

Setelah lulus, Forest memasuki wajib militer dan pergi ke Vietnam. Ia kemudian bersahabat dengan negro lugu yang bernama Bubba yang mempunyai impian menjadi saudagar udang. Di Vietnam, Forest mendapat medali patriotis Purple Heart karena keberaniannya menyelamatkan peletonnya yang terkepung musuh termasuk letnan Dan yang menjadi bosnya. Bubba sendiri akhirnya gugur dan tewas dengan pesan supaya Forest merealisasikannya impiannya menjadi saudagar udang. Forest yang luka karena tertembak pantatnya pun akhirnya menjadi pahlawan perang karena sikap pertemanannya yang tak pandang bulu.

Selama masa perawatan karena luka perang, Forest bermain olah raga. Iapun muncul menjadi jagoan main pingpong dan mewakili Amerika mengalahkan Cina yang bisa disebut Raksasa Pingpong. Seluruh dunia pun mengenal Forest Gump. Menjelang usai perang Vietnam, Forest di undang di Gedung Putih menghadap presiden AS yang kelak jatuh karena skandal Watergate yang dibuka justru oleh laporan Forest Gump yang curiga melihat kegiatan sekelompok orang yang suka mengintip (memata-matai) di malam hari dekat hotelnya.
Di Washington DC , Forest ketemu Jeny yang telah bergabung dengan kelompok demo anti perang Vietnam. Ia pun tanpa sengaja terseret dalam demo anti perang dan berpidato mengisahkan perang Vietnam, namun cuma ujungnya saja yang terdengar karena mikrofon disabot. Dan Jeny tak disangka tiba-tiba muncul dari keramaian demo, memanggil-manggil namanya, berlari mencebur kolam dan memeluk Forest. Forest gembira bertemu dengan bidadari kecilnya dulu. Iapun berkisah berbagai hal dan tentunya berkisah kenapa Jeny tak pernah membalas suratnya selama ia di Vietnam. Jeny yang terseret arus liar perkembangn Flower Generation pun berkisah kalau ia sudah lama tidak tinggal lagi di kota asalnya dulu, ia tidak lagi sekolah, ia ikut arus baru generasi muda amerika menjadi salah satu ikon Flower Generation dengan baju gombrang berbunga-bunga, memakai ikat kepala, free sex, dan tentunya mengembara menyusuri Amerika dengan kelompoknya. Forest pun harus rela berpisah kembali dengan Jeny kecilnya yang telah berubah banyak terbawa arus liar gelombang kemajuan zaman.

Ditinggalkan Jeny, meskipun terluka, Forest nampaknya tak ambil pusing. Setelah melalui kehidupan pasca tentaranya, ia kemudian berniat mewujudkan cita-cita Bubba menjadi saudagar udang. Setelah berjuang keras dengan mantan letnannya yang masih dipanggil Letnan Dan, Forest pun mencoba nasib menjadi nelayan udang. Keberuntungan selalu menyertainya, Forest pun berhasil menjadi saudagar udang dan menguasai bisnis udang Florida. Dalam kehidupan yang lebih baik, ibu Forest mendadak meninggal dunia. Forest pun kehilangan figur pengayomnya, ia pun teringat kembali kepada Jeny yang sekarang entah ada dimana.
Forest melanjutkan kehidupannya menjadi saudagar udang dengan Letnan Dan yang sekarang menjadi sahabatnya. Keberhasilanya sebagai pebisnis udang mendatangkan keuntungan dan kekayaan, tapi forest tetaplah seorang yang lugu. Setelah bisnis udangnya lancar, ia serahkan ke Letnan Dan, ia membangun berbagai sarana sosial untuk kepentingan masyarakat nelayan udang. Sementara itu ia suka menikmati kehidupan di rumah peninggalan orangtuanya dengan kesibukan sehari-hari sebagai pemotong rumput sambil memikirkan figur yang dikasihinya - Jeny.

Suatu hari, dalam keadaan yang nampak letih dan lelah Tuhan sepertinya menjawab doa dan impian Forest. Tiba-tiba Jeny yang telah raib muncul di tumahnya dalam keadaan letih, lelah, dan kesakitan lahir dan batin. Forest yang lugu melonjak dengan gembira dan bahagia, iapun menyongsong kehadiran Jeny dengan suka cita, menempatkannya di kamar ibunya, merawatnya dengan cinta yang telah lama tersia-siakan oleh Jeny dan kembali menikmati kehidupannya sebagai sosok yang lebih berwarna-warni.

Sampai suatu hari, Forest memberanikan diri untuk melamar Jeny. Dikatakannya bahwa ia memang tidak pintar, namun ia paham apa arti cinta, suatu ungkapan yang menyentuh dari seorang Forest Gump yang telah dewasa dan menjalani kehidupan apa adanya sehingga dunia seolah-olah mengejarnya, bukan Forest yang mengejar dunia, tetapi dunia mengejar-ngejar keberuntungan Forest yang istiqamah, meruntuhkan semua asumsi dan mitos orang-orang yang disebut normal.

Jeny bimbang, ia nampaknya malu dengan ketulusan cinta Forest yang selama ini disia-siakannya. Bagi Jeny, Forest adalah figur Pelindung, Pengayom dan Yang Maha Pengasih yang selalu berusaha menyenangkannya, apapun kondisinya, namun ia selalu menghindar. Bagi Forest, Jeny adalah gambaran Yang Dicinta, yang diimpikannya agar selalu berada dalam pelukannya. Suatu malam, setelah pernyataan cinta Forest, Jeny memenuhi kerinduan Forest, iapun berasyik masyuk dengan Forest yang terlena dalam pelukan Jeny sang kekasih. Pagi harinya, Forest terbangun dalam kesendirian karena Jeny kembali raib dari sisinya.
Forest pun tertegun, dalam ketertegunannya karena kembali ditinggal Jeny tanpa sebab yang jelas, ia tiba-tiba ingin berlari. Maka Forest Gump pun berlari selama 2 tahun lebih mengejar bayang-bayang Jeny. Sang Pecinta kembali mengembara mencari perhatian Yang Dicinta.

Walhasil, kegiatan lari Forest ternyata mendapat sorotan media, membangun mitos idola baru dan juga para pengikut yang mengiringinya berlari mengelilingi seantero Amerika. Kembali, duniapun mengejar-ngejar Forest yang cuek bebek. Karena liputan media, Jeny yang telah mempunyai anak hasil hubungannya dengan Forest tahu kalau Forest kembali menjadi bintang idola Amerika sebagai satu-satunya pelari yang membangun semangat baru Amerika, memberi ilham kepada banyak orang, dan iapun akhirnya diikuti oleh puluhan pengiring yang menyertainya berlari. Jeny sadar bahwa Forest menampilkan dirinya ke muka publik supaya ia tahu sedang mencarinya,namun ia tak berani menyongsong Forest. Ia tahu diri karena telah mengecewakan Forest, Jeny pun tetap bersembunyi dengan anaknya dan membuat kliping tentang Forest Gump.

Setelah memasuki tahun ketiga, tiba-tiba aktivitas lari Forest mendadak berhenti, yang mengherankan para pengikutnya. Forest pun kembali ngeloyor pulang kampung dengan cuek bebek tanpa peduli lagi dengan pengikutnya yang mulai menganggapnya sebagai Bapak Spiritual. Forest pun kembali menjalani keseharian yang normal sampai akhirnya ia kemudian mengetahui dimana Jeny tinggal sebenarnya.

Dengan pakaian yang rapi, Forest pun mengunjungi Jeny yang saat ini telah mempunyai anak hasil hubungannya dengannya. Jeny menjadi single parent dengan mengasuh anaknya yang ternyata dinamai Forest Gump namun dengan kepribadian yang bertolak belakang, Forest kecil ternyata sangat pintar.
Forest gembira dan ragu ketika menemui buah cintanya dengan Jeny. Singkat cerita, setelah beberapa waktu maka Forest dan Jeny pun menikah. Namun kebahagiaan Forest dengan Jeny tidak berlangsung lama. Jeny ternyata mengidap virus HIV akibat perilaku menyimpangnya dan meninggal beberapa waktu kemudian. Forest yang ditinggal Jeny terpana, pada akhirya sang kekasih pun meninggalkan dirinya untuk selamanya. Di makam Jeny dan Ibunya, Forest pun kemudian berjanji untk meneruskan cintanya dengan mendidik Forest kecil di tempat dimana ia dulu dibesarkan oleh Ibundanya tercinta.

Kehidupan pun kembali berjalan bagi Forest dengan rindu dan cinta yang tak pernah lekang kepada Ibunya dan Jeny kekasihnya yang sekarang tercurahkan untuk mengasuh Forest kecil yang jenius dan lebih pintar darinya. Sayup-sayup ia masih mendengar mantra ajaib dari Ibunya dan Jeny “Run Forest, Run…” yang nampaknya tak akan perlu diterapkan kepada Forest kecilnya.

1 komentar: